Yauma
taraunahā tażhalu kullu murḍi‘atin ‘ammā arḍa‘at wa taḍa‘u kullu żāti
ḥamlin ḥamlahā wa taran-nāsa sukārā wa mā hum bisukārā wa lākinna
‘ażāballāhi syadīd(un).
Pada
hari kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui
melupakan anak yang disusuinya, setiap perempuan yang hamil akan
keguguran kandungannya dan kamu melihat manusia mabuk, padahal
sebenarnya mereka tidak mabuk. Akan tetapi, azab Allah itu sangat keras.
Yā
ayyuhan-nāsu in kuntum fī raibim minal-ba‘ṡi fa innā khalaqnākum min
turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min ‘alaqatin ṡumma mim muḍgatim
mukhallaqatiw wa gairi mukhallaqatil linubayyina lakum, wa nuqirru
fil-arḥāmi mā nasyā'u ilā ajalim musamman ṡumma nukhrijukum ṭiflan ṡumma
litablugū asyuddakum, wa minkum may yutawaffā wa minkum may yuraddu ilā
arżalil-‘umuri likailā ya‘lama ba‘da ‘ilmin syai'ā(n), wa taral-arḍa
hāmidatan fa iżā anzalnā ‘alaihal-mā'ahtazzat wa rabat wa ambatat min
kulli zaujim bahīj(in).
Wahai
manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, sesungguhnya Kami
telah menciptakan (orang tua) kamu (Nabi Adam) dari tanah, kemudian
(kamu sebagai keturunannya Kami ciptakan) dari setetes mani, lalu
segumpal darah, lalu segumpal daging, baik kejadiannya sempurna maupun
tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu (tanda kekuasaan Kami dalam
penciptaan). Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, Kami mengeluarkanmu sebagai bayi,
lalu (Kami memeliharamu) hingga kamu mencapai usia dewasa. Di antara
kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) yang dikembalikan ke umur yang
sangat tua sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah
diketahuinya (pikun). Kamu lihat bumi itu kering. Jika Kami turunkan air
(hujan) di atasnya, ia pun hidup dan menjadi subur serta menumbuhkan
berbagai jenis (tetumbuhan) yang indah.
Żālika bi'annallāha huwal-ḥaqqu wa annahū yuḥyil-mautā wa annahū ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
Demikianlah
(penciptaan manusia) itu karena sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha
Benar dan sesungguhnya Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sambil
memalingkan lehernya (dengan congkak) untuk menyesatkan manusia dari
jalan Allah. Bagi dialah kehinaan di dunia dan pada hari Kiamat Kami
mencicipkan kepadanya azab (neraka) yang membakar.
Wa
minan-nāsi may ya‘budullāha ‘alā ḥarf(in), fa in aṣābahū
khairuniṭma'anna bih(ī), wa in aṣābathu fitnatuninqalaba ‘alā
wajhih(ī), khasirad-dun-yā wal-ākhirah(ta), żālika
huwal-khusrānul-mubīn(u).
Di
antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi (tidak dengan
penuh keyakinan). Jika memperoleh kebaikan, dia pun tenang. Akan tetapi,
jika ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang (kembali kufur).
Dia merugi di dunia dan akhirat. Itulah kerugian yang nyata.
Innallāha yudkhilul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-anhār(u), innallāha yaf‘alu mā yurīd(u).
Sesungguhnya
Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke
dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Sesungguhnya
Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.
Man
kāna yaẓunnu allay yanṣurahullāhu fid-dun-yā wal-ākhirati falyamdud
bisababin ilas-samā'i ṡummalyaqṭa‘ falyanẓur hal yużhibanna kaiduhū mā
yagīẓ(u).
Siapa
yang menyangka bahwa Allah tidak akan menolongnya (Nabi Muhammad) di
dunia dan di akhirat hendaklah merentangkan tali ke langit-langit
(rumahnya untuk mencekik lehernya), lalu memutuskan tali tersebut.
Kemudian, hendaklah dia memperhatikan apakah tipu dayanya itu dapat
melenyapkan apa yang menyakitkan (hatinya)?
Wa każālika anzalnāhu āyātim bayyināt(in), wa annallāha yahdī may yurīd(u).
Demikianlah
Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) sebagai ayat-ayat yang jelas dan
sesungguhnya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Sabiin, Nasrani, Majusi,
dan orang-orang yang menyekutukan Allah akan Allah berikan keputusan di
antara mereka pada hari Kiamat. Sesungguhnya Allah menjadi saksi atas
segala sesuatu.
Alam
tara annallāha yasjudu lahū man fis-samāwāti wa man fil-arḍi
wasy-syamsu wal-qamaru wan-nujūmu wal-jibālu wasy-syajaru wad-dawābbu wa
kaṡīrum minan-nās(i), wa kaṡīrun ḥaqqa ‘alaihil-‘ażāb(u), wa may
yuhinillāhu famā lahū mim mukrim(in), innallāha yaf‘alu mā yasyā'(u).
Tidakkah
engkau mengetahui bahwa bersujud kepada Allah siapa yang ada di langit
dan siapa yang ada di bumi, juga matahari, bulan, bintang, gunung,
pohon, hewan melata, dan kebanyakan manusia? Akan tetapi, banyak
(manusia) yang pantas mendapatkan azab. Siapa yang dihinakan Allah tidak
seorang pun yang akan memuliakannya. Sesungguhnya Allah melakukan apa
yang Dia kehendaki.
Hāżāni
khaṣmānikhtaṣamū fī rabbihim fal-lażīna kafarū quṭṭi‘at lahum ṡiyābum
min nār(in), yuṣabbu min fauqi ru'ūsihimul-ḥamīm(u).
Inilah
dua golongan (mukmin dan kafir) yang bertengkar. Mereka bertengkar
tentang Tuhan mereka. Bagi orang-orang yang kufur dibuatkan pakaian dari
api neraka. Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih.
Kullamā arādū ay yakhrujū minhā min gammin u‘īdū fīhā, wa żūqū ‘ażābal-ḥarīq(i).
Setiap
kali hendak keluar darinya (neraka) karena tersiksa, mereka
dikembalikan (lagi) ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan,) “Rasakanlah
azab (neraka) yang membakar ini!”
Innallāha
yudkhilul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min
taḥtihal-anhāru yuḥallauna fīhā min asāwira min żahabiw wa lu'lu'ā(n),
wa libāsuhum fīhā ḥarīr(un).
Sesungguhnya
Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke
dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalamnya
mereka diberi perhiasan berupa gelang emas dan mutiara. Pakaian mereka
di dalamnya adalah sutra.
Innal-lażīna
kafarū wa yaṣuddūna ‘an sabīlillāhi wal-masjidil-ḥarāmil-lażī ja‘alnāhu
lin-nāsi sawā'anil-‘ākifu fīhi wal-bād(i), wa may yurid fīhi bi'ilḥādim
biẓulmin nużiqhu min ‘ażābin alīm(in).
Sesungguhnya
orang-orang yang kufur dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan
(dari) Masjidilharam yang telah Kami jadikan (terbuka) untuk semua
manusia, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar (akan
mendapatkan siksa yang sangat pedih). Siapa saja yang bermaksud
melakukan kejahatan secara zalim di dalamnya pasti akan Kami jadikan dia
merasakan sebagian siksa yang pedih.
Wa
iż bawwa'nā li'ibrāhīma makānal-baiti allā tusyrik bī syai'aw wa ṭahhir
baitiya liṭ-ṭā'ifīna wal-qā'imīna war-rukka‘is-sujūd(i).
(Ingatlah)
ketika Kami menempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan berfirman),
“Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun, sucikanlah
rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, mukim (di sekitarnya), serta rukuk
(dan) sujud.
Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya'tūka rijālaw wa ‘alā kulli ḍāmiriy ya'tīna min kulli fajjin ‘amīq(in).
(Wahai
Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh.
Liyasyhadū
manāfi‘a lahum wa yażkurusmallāhi fī ayyāmim ma‘lūmātin ‘alā mā
razaqahum mim bahīmatil-an‘ām(i), fa kulū minhā wa
aṭ‘imul-bā'isal-faqīr(a).
(Mereka
berdatangan) supaya menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan
menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan497)
atas rezeki yang telah dianugerahkan-Nya kepada mereka berupa binatang
ternak. Makanlah sebagian darinya dan (sebagian lainnya) berilah makan
orang yang sengsara lagi fakir.
Catatan Kaki
497) Hari raya haji dan hari Tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran498) yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf di sekeliling al-Bait al-‘Atīq (Baitullah).”499)
Catatan Kaki
498) Yang dimaksud dengan menghilangkan kotoran di sini ialah memotong rambut, memotong kuku, dan sebagainya.
499) Al-Bait al-‘Atīq berarti ‘rumah tua’. Baitullah disebut demikian karena merupakan rumah ibadah yang pertama kali dibangun di muka bumi. Al-‘Atīq bisa juga bermakna ‘yang dibebaskan dari ancaman para pendurhaka’.
Żālika
wa may yu‘aẓẓim ḥurumātillāhi fa huwa khairul lahū ‘inda rabbih(ī), wa
uḥillat lakumul-an‘āmu illā mā yutlā ‘alaikum fajtanibur-rijsa
minal-auṡāni wajtanibū qaulaz-zūr(i).
Demikianlah (petunjuk dan perintah Allah). Siapa yang mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah (ḥurumāt)500)
lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Semua hewan ternak telah
dihalalkan bagi kamu, kecuali yang diterangkan kepadamu (keharamannya).
Maka, jauhilah (penyembahan) berhala-berhala yang najis itu dan jauhi
(pula) perkataan dusta.
Catatan Kaki
500) Arti yang terhormat (ḥurumāt) pada ayat ini ialah bulan haram (Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, Rajab), tanah haram, dan maqam Ibrahim.
Ḥunafā'a
lillāhi gaira musyrikīna bih(ī), wa may yusyrik billāhi fa ka'annamā
kharra minas-samā'i fa takhṭafuhuṭ-ṭairu au tahwī bihir-rīḥu fī makānin
saḥīq(in).
(Beribadahlah)
dengan ikhlas kepada Allah, tanpa mempersekutukan-Nya. Siapa yang
mempersekutukan Allah seakan-akan dia jatuh dari langit, lalu disambar
oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
Bagi kamu padanya (hewan hadyu)502) ada beberapa manfaat,503) sampai waktu yang ditentukan, kemudian tempat penyembelihannya berada di sekitar al-Bait al-‘Atīq (Tanah Haram seluruhnya).
Catatan Kaki
502) Lihat surah al-Baqarah (2): 196.
503) Maksudnya, hewan-hewan hadyu boleh diambil manfaatnya, seperti dikendarai, diperah susunya, dan sebagainya, sampai hari Nahar.
Wa
likulli ummatin ja‘alnā mansakal liyażkurusmallāhi ‘alā mā razaqahum
mim bahīmatil-an‘ām(i), fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimū, wa
basysyiril-mukhbitīn(a).
Bagi
setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) agar mereka
menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada
mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserahdirilah
kepada-Nya. Sampaikanlah (Nabi Muhammad) kabar gembira kepada
orang-orang yang rendah hati lagi taat (kepada Allah).
(Yaitu)
orang-orang yang apabila disebut nama Allah, hati mereka bergetar,
sabar atas apa yang menimpa mereka, melaksanakan salat, dan menginfakkan
sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Wal-budna
ja‘alnāhā lakum min sya‘ā'irillāhi lakum fīhā khair(un),
fażkurusmallāhi ‘alaihā ṣawāff(a), fa iżā wajabat junūbuhā fa kulū minhā
wa aṭ‘imul-qāni‘a wal-mu‘tarr(a), każālika sakhkharnāhā lakum
la‘allakum tasykurūn(a).
Unta-unta
itu Kami jadikan untukmu sebagai bagian dari syiar agama Allah. Bagimu
terdapat kebaikan padanya. Maka, sebutlah nama Allah (ketika kamu akan
menyembelihnya, sedangkan unta itu) dalam keadaan berdiri504)
(dan kaki-kaki telah terikat). Lalu, apabila telah rebah (mati),
makanlah sebagiannya dan berilah makan orang yang merasa cukup dengan
apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta-minta.
Demikianlah Kami telah menundukkannya (unta-unta itu) untukmu agar kamu
bersyukur.
Catatan Kaki
504) Lazimnya, unta disembelih dalam posisi berdiri.
Lay
yanālallāha luḥūmuhā wa lā dimā'uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā minkum,
każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha ‘alā mā hadākum, wa
basysyiril-muḥsinīn(a).
Daging
(hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada
Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia
menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang
Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
muhsin.
Allażīna
ukhrijū min diyārihim bigairi ḥaqqin illā ay yaqūlū rabbunallāh(u), wa
lau lā daf‘ullāhin-nāsa ba‘ḍahum biba‘ḍil lahuddimat ṣawāmi‘u wa biya‘uw
wa ṣalawātuw wa masājidu yużkaru fīhasmullāhi kaṡīrā(n), wa
layanṣurannallāhu may yanṣuruh(ū), innallāha laqawiyyun ‘azīz(un).
(Yaitu)
orang-orang yang diusir dari kampung halamannya, tanpa alasan yang
benar hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami adalah Allah.” Seandainya
Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang
lain, tentu telah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja,
sinagoge-sinagoge, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut
nama Allah. Sungguh, Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Allażīna
im makkannāhum fil-arḍi aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta wa amarū
bil-ma‘rūfi wa nahau ‘anil-munkar(i), wa lillāhi ‘āqibatul-umūr(i).
(Yaitu)
orang-orang yang jika Kami beri kemantapan (hidup) di bumi, mereka
menegakkan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.
Wa iy yukażżibūka faqad każżabat qablahum qaumu nūḥiw wa ‘āduw wa ṡamūd(u).
Jika
mereka (orang-orang musyrik) mendustakan engkau (Nabi Muhammad),
sungguh, sebelum mereka, kaum (Nabi) Nuh, ‘Ad, dan Samud telah
mendustakan (para rasul).
43
وَقَوْمُ اِبْرٰهِيْمَ وَقَوْمُ لُوْطٍ ۙ
Wa qaumu ibrāhīma wa qaumu lūṭ(in).
(Demikian juga) kaum (Nabi) Ibrahim dan kaum (Nabi) Lut.
Wa aṣḥābu madyan(a), wa kużżiba mūsā fa amlaitu lil-kāfirīna ṡumma akhażtuhum, fa kaifa kāna nakīr(i).
(Begitu
juga) penduduk Madyan. Musa (juga) telah didustakan. Namun, Aku beri
tenggang waktu kepada orang-orang kafir, kemudian Aku siksa mereka.
Maka, betapa kuatnya pengingkaran-Ku (terhadap sikap mereka).
Fa
ka'ayyim min qaryatin ahlaknāhā wa hiya ẓālimatun fa hiya khāwiyatun
‘alā ‘urūsyihā, wa bi'rim mu‘aṭṭalatiw wa qaṣrim masyīd(in).
Betapa
banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)-nya dalam
keadaan zalim sehingga bangunan-bangunannya runtuh dan (betapa banyak
pula) sumur yang ditelantarkan serta istana tinggi (yang ditinggalkan).
Afalam
yasīrū fil-arḍi fa takūna lahum qulūbuy ya‘qilūna bihā au āżānuy
yasma‘ūna bihā, fa innahā lā ta‘mal-abṣāru wa lākin ta‘mal-qulūbul-latī
fiṣ-ṣudūr(i).
Tidakkah
mereka berjalan di bumi sehingga hati mereka dapat memahami atau
telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukanlah mata itu yang
buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada.
Wa yasta‘jilūnaka bil-‘ażābi wa lay yukhlifallāhu wa‘dah(ū), wa inna yauman ‘inda rabbika ka'alfi sanatim mimmā ta‘uddūn(a).
Mereka
(kaum musyrik Makkah) meminta kepadamu (Nabi Muhammad) agar azab itu
disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya
sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut
perhitunganmu.
Wa ka'ayyim min qaryatin amlaitu lahā wa hiya ẓālimatun ṡumma akhażtuhā, wa ilayyal-maṣīr(u).
Berapa
banyak negeri yang Aku tangguhkan (siksa)-nya, padahal (penduduk)-nya
berbuat zalim, kemudian Aku siksa mereka. Hanya kepada-Ku tempat kembali
(segala sesuatu).
Adapun
orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami dengan maksud
melemahkan (kemauan untuk beriman), mereka itu adalah para penghuni
(neraka) Jahim.
Wa
mā arsalnā min qablika mir rasūliw wa lā nabiyyin illā iżā tamannā
alqasy-syaiṭānu fī umniyyatih(ī), fa yansakhullāhu mā yulqisy-syaiṭānu
ṡumma yuḥkimullāhu āyātih(ī), wallāhu ‘alīmun ḥakīm(un).
Kami
tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum
engkau (Nabi Muhammad), kecuali apabila dia mempunyai suatu keinginan,505)
setan pun memasukkan (godaan-godaan) ke dalam keinginannya itu. Lalu,
Allah menghapus apa yang dimasukkan setan itu, kemudian Allah
memantapkan ayat-ayat-Nya (dalam hati orang-orang beriman). Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
Catatan Kaki
505) Sebagian mufasir mengartikan tamannā dengan ‘membaca’ dan umniyyatihī dengan ‘bacaannya.’ Maksudnya, apabila Nabi saw. membaca suatu ayat yang isinya memberikan peringatan kepada orang-orang kafir, mereka segera mengikuti bacaan Nabi saw. dengan tambahan kata-kata yang membenarkan keyakinan mereka.
Dia
(Allah) hendak menjadikan apa yang dilontarkan setan itu sebagai cobaan
bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan hatinya keras.
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam perselisihan
yang jauh (dari kebenaran).
Wa
liya‘lamal-lażīna ūtul-‘ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu'minū bihī
fa tukhbita lahū qulūbuhum, wa innallāha lahādil-lażīna āmanū ilā
ṣirāṭim mustaqīm(in).
Agar
orang-orang yang telah diberi ilmu itu mengetahui bahwa ia (Al-Qur’an)
adalah kebenaran dari Tuhanmu sehingga mereka beriman dan hati mereka
tunduk kepadanya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemberi petunjuk
kepada orang-orang yang beriman ke jalan yang lurus.
Wa lā yazālul-lażīna kafarū fī miryatim minhu ḥattā ta'tiyahumus-sā‘atu bagtatan au ya'tiyahum ‘ażābu yaumin ‘aqīm(in).
Orang-orang
yang kufur itu senantiasa dalam keraguan mengenai hal itu (Al-Qur’an),
hingga saat (kematian) datang kepada mereka dengan tiba-tiba atau azab
hari Kiamat datang kepada mereka.
Segala
kekuasaan pada hari itu hanya milik Allah. Dia memberi keputusan di
antara mereka. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh berada di
dalam surga-surga Na‘im (yang penuh kenikmatan).
Wal-lażīna
hājarū fī sabīlillāhi ṡumma qutilū au mātū layarzuqannahumullāhu rizqan
ḥasanā(n), wa innallāha lahuwa khairur-rāziqīn(a).
Orang-orang
yang berhijrah di jalan Allah, kemudian terbunuh atau mati, sungguh
akan dianugerahi oleh Allah rezeki yang baik (surga). Sesungguhnya hanya
Allah sebaik-baik pemberi rezeki.
Layudkhilannahum mudkhalay yarḍaunah(ū), wa innallāha la‘alīmun ḥalīm(un).
Sungguh,
Dia (Allah) pasti akan memasukkan mereka ke tempat masuk yang mereka
sukai (surga). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun.
Żālika wa man ‘āqaba bimiṡli mā ‘ūqiba bihī ṡumma bugiya ‘alaihi layanṣurannahullāh(u), innallāha la‘afuwwun gafūr(un).
Demikianlah,
siapa yang membalas seimbang dengan penganiayaan yang telah dia derita
kemudian dia dizalimi (lagi) pasti akan ditolong oleh Allah.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Żālika bi'annallāha yūlijul-laila fin-nahāri wa yūlijun-nahāra fil-laili wa annallāha samī‘um baṣīr(un).
Hal
itu (pertolongan Allah terjadi) karena sesungguhnya Allah memasukkan
malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Żālika bi'annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad‘ūna min dūnihī huwal-bāṭilu wa annallāha huwal-‘aliyyul-kabīr(u).
Hal
itu (kekuasaan Allah berlaku) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Maha
Benar dan apa saja yang mereka seru selain Dia itulah yang batil.
Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Alam
tara annallāha sakhkhara lakum mā fil-arḍi wal-fulka tajrī fil-baḥri
bi'amrih(ī), wa yumsikus-samā'a an taqa‘a ‘alal-arḍi illā bi'iżnih(ī),
innallāha bin-nāsi lara'ūfur raḥīm(un).
Tidakkah
engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu apa yang ada di
bumi dan kapal yang berlayar di laut dengan perintah-Nya. Dia menahan
(benda-benda) langit sehingga tidak jatuh ke bumi, kecuali dengan
izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang kepada manusia.
Wa huwal-lażī aḥyākum, ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum, innal-insāna lakafūr(un).
Dialah
yang menghidupkanmu, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu
kembali (pada hari kebangkitan). Sesungguhnya manusia itu benar-benar
sangat kufur.
Bagi
setiap umat telah Kami tetapkan syariat tertentu yang (harus) mereka
amalkan. Mereka sekali-kali tidak boleh membantahmu (Nabi Muhammad)
dalam urusan (syariat) itu dan serulah (mereka) kepada Tuhanmu.
Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) benar-benar berada di atas petunjuk
yang lurus.
Tidakkah
engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi?
Sesungguhnya hal itu sudah terdapat dalam Kitab (Lauhulmahfuz).
Sesungguhnya yang demikian sangat mudah bagi Allah.
Wa ya‘budūna min dūnillāhi mā lam yunazzil bihī sulṭānaw wa mā laisa lahum bihī ‘ilm(un), wa mā liẓ-ẓālimīna min naṣīr(in).
Mereka
menyembah selain Allah, tanpa bukti yang Dia turunkan (tentang
kelayakannya untuk disembah) dan yang mereka tidak mempunyai pengetahuan
tentang itu. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim.
Wa
iżā tutlā ‘alaihim āyātunā bayyinātin ta‘rifu fī wujūhil-lażīna
kafarul-munkar(a), yakādūna yasṭūna bil-lażīna yatlūna ‘alaihim āyātinā,
qul afa unabbi'ukum bisyarrim min żālikum, an-nār(u),
wa‘adahallāhul-lażīna kafarū, wa bi'sal-maṣīr(u).
Apabila
ayat-ayat Kami yang terang dibacakan di hadapan mereka, engkau akan
mengetahui (tanda-tanda) keingkaran pada wajah orang-orang yang kufur
itu. Mereka hampir menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami
kepada mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah akan aku kabarkan
kepadamu (sesuatu) yang lebih buruk daripada itu?” (Itulah) neraka yang
telah diancamkan Allah kepada orang-orang yang kufur. Itulah
seburuk-buruk tempat kembali.
Yā
ayyuhan-nāsu ḍuriba maṡalum fastami‘ū lah(ū), innal-lażīna tad‘ūna min
dūnillāhi lay yakhluqū żubābaw wa lawijtama‘ū lah(ū), wa iy
yaslubhumuż-żubābu syai'al lā yastanqiżūhu minh(u), ḍa‘ufaṭ-ṭālibu
wal-maṭlūb(u).
Wahai
manusia, suatu perumpamaan telah dibuat. Maka, simaklah! Sesungguhnya
segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan
seekor lalat pun walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Jika
lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka pun tidak akan dapat
merebutnya kembali dari lalat itu. (Sama-sama) lemah yang menyembah dan
yang disembah.
Wa
jāhidū fillāhi ḥaqqa jihādih(ī), huwajtabākum wa mā ja‘ala ‘alaikum
fid-dīni min ḥaraj(in), millata abīkum ibrāhīm(a), huwa
sammākumul-muslimīn(a), min qablu wa fī hāżā liyakūnar-rasūlu syahīdan
‘alaikum wa takūnū syuhadā'a ‘alan-nās(i), fa aqīmuṣ-ṣalāta wa
ātuz-zakāta wa‘taṣimū billāh(i), huwa maulākum, fa ni‘mal-maulā wa
ni‘man-naṣīr(u).
Berjuanglah
kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu
dan tidak menjadikan kesulitan untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama
nenek moyangmu, yaitu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu
orang-orang muslim sejak dahulu dan (begitu pula) dalam (kitab) ini
(Al-Qur’an) agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas dirimu dan
agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka, tegakkanlah
salat, tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah pada (ajaran) Allah.
Dia adalah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik
penolong.
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran