Kam ahlaknā min qablihim min qarnin fanādaw wa lāta ḥīna manāṣ(in).
Betapa
banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Lalu, mereka
meminta tolong (ketika datang azab), padahal (waktu itu) bukanlah saat
untuk melepaskan diri.
Wa ‘ajibū an jā'ahum munżirum minhum, wa qālal-kāfirūna hāżā sāḥirun każżāb(un).
Mereka
heran karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan
(rasul) dari kalangan mereka. Orang-orang kafir berkata, “Orang ini
adalah penyihir yang banyak berdusta.
Lalu,
pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), “Pergilah kamu dan
tetaplah (menyembah) tuhan-tuhanmu. Sesungguhnya ini benar-benar suatu
hal yang dikehendaki.
A'unzila ‘alaihiż-żikru mim baininā, bal hum fī syakkim min żikrī, bal lammā yażūqū ‘ażāb(i).
Mengapa
Al-Qur’an itu diturunkan kepada dia di antara kita?” Sebenarnya mereka
dalam keraguan terhadap kitab-Ku. Akan tetapi, mereka (ragu karena)
belum merasakan azab-Ku.
Am lahum mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, falyartaqū fil-asbāb(i).
Atau,
apakah mereka mempunyai kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di
antara keduanya? (Jika ada,) biarlah mereka menaiki tangga-tangga (ke
langit).
Bersabarlah
atas apa yang mereka katakan dan ingatlah akan hamba Kami, Daud, yang
mempunyai kekuatan. Sesungguhnya dia adalah orang yang selalu kembali
(kepada Allah).
Ketika
mereka masuk menemui Daud, dia terkejut karena (kedatangan) mereka.
Mereka berkata, “Janganlah takut! (Kami) berdua sedang berselisih.
Sebagian kami berbuat aniaya kepada yang lain. Maka, berilah keputusan
di antara kami dengan hak, janganlah menyimpang dari kebenaran, dan
tunjukilah kami ke jalan yang lurus.”
Inna hāżā akhī, lahū tis‘uw wa tis‘ūna na‘jataw wa liya na‘jatuw wāḥidah(tun), faqāla aqfilnīhā wa ‘azzanī fil-khiṭāb(i).
(Salah
seorang berkata,) “Sesungguhnya ini saudaraku. Dia mempunyai sembilan
puluh sembilan ekor kambing betina, sedangkan aku mempunyai seekor saja.
Lalu, dia berkata, ‘Biarkan aku yang memeliharanya! Dia mengalahkanku
dalam perdebatan.’”
Qāla
laqad ẓalamaka bisu'āli na‘jatika ilā ni‘ājih(ī), wa inna kaṡīram
minal-khulaṭā'i layabgī ba‘ḍuhum ‘alā ba‘ḍin illal-lażīna āmanū wa
‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa qalīlum mā hum, wa ẓanna dāwūdu annamā fatannāhu
fastagfara rabbahū wa kharra rāki‘aw wa anāb(a).
Dia
(Daud) berkata, “Sungguh, dia benar-benar telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk (digabungkan) kepada
kambing-kambingnya. Sesungguhnya banyak di antara orang-orang yang
berserikat itu benar-benar saling merugikan satu sama lain, kecuali
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan sedikit sekali mereka
itu.” Daud meyakini bahwa Kami hanya mengujinya. Maka, dia memohon
ampunan kepada Tuhannya dan dia tersungkur jatuh serta bertobat.
(Allah
berfirman,) “Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah
(penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia
dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan
engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan
Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
Perhitungan.”
Wa mā khalaqnas-samā'a wal-arḍa wa mā bainahumā bāṭilā(n), żālika ẓannul-lażīna kafarū, fawailul lil-lażīna kafarū minan-nār(i).
Kami
tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya
secara sia-sia. Itulah anggapan orang-orang yang kufur. Maka, celakalah
orang-orang yang kufur karena (mereka akan masuk) neraka.
Am naj‘alul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti kal-mufsidīna fil-arḍ(i), am naj‘alul-muttaqīna kal-fujjār(i).
Apakah
(pantas) Kami menjadikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh
sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Pantaskah Kami
menjadikan orang-orang yang bertakwa sama dengan para pendurhaka?
Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb(i).
(Al-Qur’an
ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) yang
penuh berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan orang-orang yang
berakal sehat mendapat pelajaran.
Maka,
dia berkata, “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap yang baik
(kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai ia (matahari atau
kuda itu) bersembunyi di balik tabir (hilang dari pandangan).
Wa laqad fatannā sulaimāna wa alqainā ‘alā kursiyyihī jasadan ṡumma anāb(a).
Sungguh,
Kami benar-benar telah menguji Sulaiman dan Kami menggeletakkan(-nya)
di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia
bertobat.
Dia
berkata, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku
kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
Wa wahabnā lahū ahlahū wa miṡlahum ma‘ahum raḥmatam minnā wa żikrā li'ulil-albāb(i).
Kami
anugerahkan (pula) kepadanya (Ayyub) keluarganya dan (Kami lipat
gandakan) jumlah mereka sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi
orang-orang yang berpikiran sehat.656)
Catatan Kaki
656) Nabi Ayyub a.s. menderita penyakit kulit beberapa waktu lamanya. Dia memohon kepada Allah Swt. untuk disembuhkan. Allah Swt. mengabulkan permohonan tersebut dan memerintahkannya untuk mengentakkan kaki ke tanah. Nabi Ayyub a.s. menaati perintah itu. Maka, keluarlah air dari bekas entakan kakinya. Dia mandi dan minum dari air itu. Dia pun sembuh dari penyakitnya dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. Mereka kemudian berkembang biak dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pada suatu ketika, Nabi Ayyub a.s. teringat akan sumpahnya untuk memukul istrinya apabila ia sembuh dari sakitnya lantaran sang istri pernah lalai mengurusnya ketika dia masih sakit. Namun, timbul rasa iba dan sayang kepada istrinya sehingga dia urung memenuhi sumpah tersebut. Maka, turunlah petunjuk Allah Swt. dalam ayat 44 bahwa dia dapat melaksanakan sumpahnya tanpa perlu menyakiti istrinya, yaitu dengan memukulnya dengan seikat rumput.
Wa khuż biyadika ḍigṡan faḍrib bihī wa lā taḥnaṡ, innā wajadnāhu ṣābirā(n), ni‘mal-‘abd(u), innahū awwāb(un).
Ambillah
dengan tanganmu seikat rumput, lalu pukullah (istrimu) dengannya dan
janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub)
seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia selalu
kembali (kepada Allah dan sangat taat kepadanya).
(Dikatakan
kepada mereka,) “Ini rombongan (pengikut-pengikutmu) yang masuk
berdesak-desakan bersama kamu (ke neraka).” Tidak ada ucapan selamat
datang bagi mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka.
Qālū bal antum lā marḥabam bikum, antum qaddamtumūhu lanā, fabi'sal-qarār(u).
Mereka
(para pengikutnya) menjawab, “Sebenarnya kamulah yang (lebih pantas)
tidak menerima ucapan selamat datang karena kamulah yang menjerumuskan
kami ke dalam azab. (Itulah) seburuk-buruk tempat menetap.”
Qālū rabbanā man qaddama lanā hāżā fazidhu ‘ażāban ḍi‘fan fin-nār(i).
Mereka
berkata (lagi), “Wahai Tuhan kami, siapa yang menjerumuskan kami ke
dalam (azab) ini, tambahkanlah kepadanya azab yang berlipat ganda di
dalam neraka.”
Qāla yā iblīsu mā mana‘aka an tasjuda limā khalaqtu biyadayy(a), astakbarta am kunta minal-‘ālīn(a).
(Allah)
berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud
kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku (kekuasaan-Ku)?
Apakah kamu menyombongkan diri ataukah (memang) termasuk golongan yang
(lebih) tinggi?”
Qul mā as'alukum ‘alaihi min ajriw wa mā ana minal-mutakallifīn(a).
Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan sedikit pun kepadamu
atasnya (dakwahku) dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang
mengada-ada.
87
اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَ
In huwa illā żikrul lil-‘ālamīn(a).
(Al-Qur’an) ini tidak lain, kecuali (sebagai) peringatan bagi semesta alam.
88
وَلَتَعْلَمُنَّ نَبَاَهٗ بَعْدَ حِيْنٍ ࣖ
Wa lata‘lamunna naba'ahū ba‘da ḥīn(in).
Sungguh, kamu akan mengetahui (kebenaran) beritanya (Al-Qur’an) setelah beberapa waktu lagi.”658)
Catatan Kaki
658) Kebenaran berita-berita Al-Qur’an itu ada yang terlaksana di dunia dan ada pula yang terlaksana di akhirat. Yang terlaksana di dunia misalnya adalah janji Allah Swt. kepada orang mukmin untuk menang dalam peperangan melawan orang musyrik, sedangkan yang terlaksana di akhirat adalah seperti kebenaran janji Allah Swt. tentang balasan atau perhitungan yang akan dilakukan terhadap manusia.
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran