Wal-lażīna
āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti wa āmanū bimā nuzzila ‘alā muḥammadiw wa
huwal-ḥaqqu mir rabbihim, kaffara ‘anhum sayyi'ātihim wa aṣlaḥa bālahum.
Orang-orang
yang beriman, beramal saleh, dan beriman pada apa yang diturunkan
kepada (Nabi) Muhammad bahwa ia merupakan kebenaran dari Tuhan mereka,
Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki
keadaannya.
Żālika
bi'annal-lażīna kafaruttaba‘ul-bāṭila wa annal-lażīna
āmanuttaba‘ul-ḥaqqa mir rabbihim, każālika yaḍribullāhu lin-nāsi
amṡālahum.
(Hal) itu (terjadi) karena sesungguhnya orang-orang yang kufur mengikuti
kebatilan, sedangkan orang-orang yang beriman mengikuti kebenaran dari
Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan mereka
kepada manusia.
Fa
iżā laqītumul-lażīna kafarū faḍarbar-riqāb(i), ḥattā iżā aṡkhantumūhum
fa syuddul-waṡāq(a), fa'immā mannam ba‘du wa immā fidā'an ḥattā
taḍa‘al-ḥarbu auzārahā - żālika - wa lau yasyā'ullāhu lantaṣara minhum
wa lākil liyabluwa ba‘ḍakum biba‘ḍ(in), wal-lażīna qutilū fī sabīlillāhi
falay yuḍilla a‘mālahum.
Maka, apabila kamu bertemu (di medan perang) dengan orang-orang yang
kufur, tebaslah batang leher mereka. Selanjutnya, apabila kamu telah
mengalahkan mereka, tawanlah mereka. Setelah itu, kamu boleh membebaskan
mereka atau menerima tebusan. (Hal itu berlaku) sampai perang selesai.
Demikianlah (hukum Allah tentang mereka). Sekiranya Allah menghendaki,
niscaya Dia menolong (kamu) dari mereka (tanpa perang). Akan tetapi, Dia
hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain. Orang-orang
yang gugur di jalan Allah, Dia tidak menyia-nyiakan amal-amalnya.
5
سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْۚ
Sayahdīhim wa yuṣliḥu bālahum.
Dia (Allah) akan memberikan petunjuk kepada mereka, memperbaiki keadaannya,
6
وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ
Wa yudkhiluhumul-jannata ‘arrafahā lahum.
dan memasukkannya ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka.
Afalam yasīrū fil-arḍi fayanẓurū kaifa kāna ‘āqibatul-lażīna min qablihim, dammarallāhu ‘alaihim, wa lil-kāfirīna amṡāluhā.
Maka, apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi sehingga dapat
memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka? Allah
telah membinasakan mereka dan orang-orang kafir akan menerima (nasib)
yang serupa.
Innallāha
yudkhilul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min
taḥtihal-anhār(u), wal-lażīna kafarū yatamatta‘ūna wa ya'kulūna kamā
ta'kulul-an‘āmu wan-nāru maṡwal lahum.
Sesungguhnya
Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Adapun orang-orang
yang kufur bersenang-senang dan makan-makan (di dunia) seperti halnya
hewan-hewan. Nerakalah tempat tinggal bagi mereka.
Wa ka'ayyim min qaryatin hiya asyaddu quwwatam min qaryatikal-latī akhrajatk(a), ahlaknāhum falā nāṣira lahum.
Betapa banyak negeri yang (penduduknya) lebih kuat daripada (penduduk)
negerimu (Nabi Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah
membinasakan mereka. Tidak ada seorang pun yang menjadi penolong mereka.
Apakah orang yang berpegang teguh pada keterangan yang datang dari
Tuhannya sama dengan orang yang perbuatan buruknya dijadikan terasa
indah baginya dan mengikuti hawa nafsunya?
Maṡalul-jannatil-latī
wu‘idal-muttaqūn(a), fīhā anhārum mim mā'in gairi āsin(in), wa anhārum
mil labanil lam yatagayyar ṭa‘muh(ū), wa anhārum min khamril lażżatil
lisy-syāribīn(a), wa anhārum min ‘asalim muṣaffā(n), wa lahum fīhā min
kulliṡ-ṡamarāti wa magfiratum mir rabbihim, kaman huwa khālidun fin-nāri
wa suqū mā'an ḥamīman faqaṭṭa‘a am‘ā'ahum.
Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa
(adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau,
sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar
yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di
dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan
mereka. (Apakah orang yang memperoleh kenikmatan surga) sama dengan
orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang
mendidih sehingga usus mereka terpotong-potong?
Wa
minhum may yastami‘u ilaiīk(a), ḥattā iżā kharajū min ‘indika qālū
lil-ażīna ūtul-ilma māżā qāla ānifā(n), ulā'ikal-ażīna ṭaba‘allāhu ‘alā
qulūbihim wattaba‘ū ahwā'ahum.
Di antara mereka (orang-orang kafir) ada orang (munafik) yang
mendengarkan perkataanmu (Nabi Muhammad) sehingga apabila telah keluar
dari sisimu, mereka berkata (untuk mengejek) kepada orang yang telah
diberi ilmu (para sahabat Nabi), “Apa yang ia katakan tadi?” Mereka itu
adalah orang-orang yang dikunci hatinya oleh Allah dan mengikuti hawa
nafsunya.
Apa
lagi yang mereka (orang kafir) tunggu-tunggu selain hari Kiamat yang
akan datang kepada mereka secara tiba-tiba karena tanda-tandanya sungguh
telah datang? Maka, apa gunanya (kesadaran) mereka apabila (hari
Kiamat) itu sudah datang?
Fa‘lam annahū lā ilāha illallāhu wastagfir liżambika wa lil-u'minīna wal-u'mināt(i), wallāhu ya‘lamu mutaqallabakum wa maṡwākum.
Ketahuilah
(Nabi Muhammad) bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain
Allah serta mohonlah ampunan atas dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin
laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat kegiatan dan tempat
istirahatmu.
Wa
yaqūlul-ażīna āmanū lau lā nuzzilat sūrah(tun), fa iżā unzilat sūratum
muḥkamatuw wa żukira fīhal-itāl(u), ra'aital-ażīna fī qulūbihim maraḍuy
yanẓurūna ilaika naẓaral-magsyiyyi ‘alaihi minal-maut(i), fa'aulā lahum.
Orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak diturunkan suatu surah
(tentang jihad)?” Maka, apabila diturunkan suatu surah yang jelas
maksudnya dan di dalamnya disebutkan (perintah) perang, engkau melihat
orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit (munafik) akan
memandangmu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati.
Maka, itulah yang lebih pantas bagi mereka.
(Seharusnya, mereka memilih) ketaatan (kepada Allah) dan tutur kata
yang baik. Apabila perintah (perang) ditetapkan, (mereka tidak
menyukainya). Padahal, jika mereka benar (beriman dan taat) kepada
Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.
Sesungguhnya (bagi) orang-orang yang berbalik (pada kekufuran) setelah
petunjuk itu jelas bagi mereka, setan menggoda mereka dan memanjangkan
(angan-angan) mereka.
Yang demikian itu (terjadi) karena sesungguhnya mereka (orang-orang
munafik) telah mengatakan kepada orang-orang (Yahudi) yang tidak senang
pada apa yang diturunkan Allah, “Kami akan mematuhimu dalam beberapa
urusan.” Padahal, Allah mengetahui rahasia mereka.
Żālika bi'annahumuttaba‘ū mā askhaṭallāha wa karihū riḍwānahū fa aḥbaṭa a‘mālahum.
Yang demikian itu (terjadi) karena sesungguhnya mereka mengikuti apa
yang menimbulkan kemurkaan Allah dan membenci (apa yang menimbulkan)
keridaan-Nya. Oleh karena itu, Dia menghapus (pahala) amal-amal mereka.
Wa lau nasyā'u la'arainākahum fala‘araftahum bisīmāhum, wa lata‘rifannahum fī laḥnil-qaul(i), wallāhu ya‘lamu a‘mālakum.
Seandainya Kami berkehendak, niscaya Kami menunjukkan mereka kepadamu
(Nabi Muhammad) sehingga engkau benar-benar dapat mengenali mereka
melalui tanda-tandanya. Engkau pun benar-benar akan mengenali mereka
melalui nada bicaranya. Allah mengetahui segala amal perbuatanmu.
Wa lanabluwannakum ḥattā na‘lamal-mujāhidīna minkum waṣ-ṣābirīn(a), wa nabluwa akhbārakum.
.
Sungguh, Kami benar-benar akan mengujimu sehingga mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu serta menampakkan
(kebenaran) berita-berita (tentang) kamu.
Innal-lażīna
kafarū wa ṣaddū ‘an sabīlillāhi wa syāqqur-rasūla mim ba‘di mā
tabayyana lahumul-hudā lay yaḍurrullāha syai'ā(n), wa sayuḥbiṭu
a‘mālahum.
Sesungguhnya
orang-orang yang kufur, menghalang-halangi (orang lain) dari jalan
Allah, dan memusuhi Rasul setelah ada petunjuk yang jelas bagi mereka
tidak akan dapat memberi mudarat (bahaya) kepada Allah sedikit pun. Dia
(Allah) akan menghapus (pahala) amal-amal mereka.
Innal-lażīna kafarū wa ṣaddū ‘an sabīlillāhi ṡumma mātū wa hum kuffārun falay yagfirallāhu lahum.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan menghalang-halangi (orang lain)
dari jalan Allah, kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, Allah tidak
akan mengampuni mereka.
Falā tahinū wa tad‘ū ilas-salm(i), wa antumul-a‘laun(a), wallāhu ma‘akum wa lay yatirakum a‘mālakum.
Maka, janganlah kamu lemah dan mengajak berdamai (saat bertemu dengan
musuhmu), padahal kamulah yang paling unggul. Allah besertamu dan tidak
akan mengurangi (pahala) amal-amalmu.
Innamal-ḥayātud-dun-yā la‘ibuw wa lahw(un), wa in tu'minū wa tattaqū yu'tikum ujūrakum wa lā yas'alkum amwālakum.
Sesungguhnya
kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan kelengahan. Jika kamu
beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia
tidak akan meminta harta-hartamu.
Hā
antum hā'ulā'i tud‘auna litunfiqū fī sabīlillāh(i), fa minkum may
yabkhal(u), wa may yabkhal fa innamā yabkhalu ‘an nafsih(ī),
wallāhul-ganiyyu wa antumul-fuqarā'(u), wa in tatawallau yastabdil
qauman gairakum, ṡumma lā yakūnū amṡālakum.
Ingatlah bahwa kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan
(hartamu) di jalan Allah. Lalu, di antara kamu ada orang yang kikir.
Padahal, siapa yang kikir sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya
sendiri. Allahlah Yang Maha Kaya dan kamulah yang fakir. Jika kamu
berpaling (dari jalan yang benar), Dia akan menggantikan (kamu) dengan
kaum yang lain dan mereka tidak akan (durhaka) sepertimu.
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran