51. Aż-Żāriyāt (Yang Menerbangkan) Makkiyah 60 Ayat الذّٰريٰت
Sponsored Post
1
وَالذّٰرِيٰتِ ذَرْوًاۙ
Waż-żāriyāti żarwā(n).
Demi (angin) yang menerbangkan debu,
2
فَالْحٰمِلٰتِ وِقْرًاۙ
Fal-ḥāmilāti wiqrā(n).
demi (awan) yang mengandung muatan (hujan),
3
فَالْجٰرِيٰتِ يُسْرًاۙ
Fal-jāriyāti yusrā(n).
demi (kapal-kapal) yang melaju (di atas air) dengan mudah,
4
فَالْمُقَسِّمٰتِ اَمْرًاۙ
Fal-muqassimāti amrā(n).
dan demi (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi segala urusan,
5
اِنَّمَا تُوْعَدُوْنَ لَصَادِقٌۙ
Innamā tū‘adūna laṣādiq(un).
sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar
6
وَّاِنَّ الدِّيْنَ لَوَاقِعٌۗ
Wa innad-dīna lawāqi‘(un).
dan sesungguhnya pembalasan pasti terjadi.
7
وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الْحُبُكِۙ
Was-samā'i żātil-ḥubuk(i).
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan yang kukuh,700)
Catatan Kaki
700)Yang dimaksud dengan żātilḥubuk(jalan-jalan yang kukuh) adalah garis edar bintang, planet, dan benda-benda angkasa lainnya. Ada pula yang mengartikan żātilḥubukdengan ‘memiliki ciptaan yang bagus’, ‘memiliki hiasan bintang-bintang’, atau ‘memiliki bangunan yang kukuh’.
8
اِنَّكُمْ لَفِيْ قَوْلٍ مُّخْتَلِفٍۙ
Innakum lafī qaulim mukhtalif(in).
sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berselisih.701)
Catatan Kaki
701)Maksudnya adalah perbedaan pendapat kaum musyrik tentang Nabi Muhammad saw. dan Al-Qur’an.
9
يُّؤْفَكُ عَنْهُ مَنْ اُفِكَۗ
Yu'faku ‘anhu man ufik(a).
Telah dijauhkan darinya (Al-Qur’an dan Rasul) orang yang dipalingkan.
10
قُتِلَ الْخَرَّاصُوْنَۙ
Qutilal-kharrāṣūn(a).
Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta,
11
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ غَمْرَةٍ سَاهُوْنَۙ
Allażīna hum fī gamratin sāhūn(a).
(yaitu) orang-orang yang terbenam (dalam kebodohan) lagi lalai (dari urusan akhirat)!
12
يَسْـَٔلُوْنَ اَيَّانَ يَوْمُ الدِّيْنِۗ
Yas'alūna ayyāna yaumud-dīn(i).
Mereka bertanya, “Kapankah hari Pembalasan itu?”
13
يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُوْنَ
Yauma hum ‘alan-nāri yuftanūn(a).
(Hari Pembalasan terjadi) pada hari (ketika) mereka diazab dalam api neraka.
(Di surga) mereka dapat mengambil apa saja yang dianugerahkan Tuhan
kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah
orang-orang yang berbuat kebaikan.
Iż dakhalū ‘alaihi fa qālū salāmā(n), qāla salām(un), qaumum munkarūn(a).
(Cerita
itu bermula) ketika mereka masuk (bertamu) kepadanya, lalu mengucapkan,
“Salam.” Ibrahim menjawab, “Salam.” (Mereka) adalah orang-orang yang
belum dikenal.
Fa aujasa minhum khīfah(tan), qālū lā takhaf, wa basysyarūhu bigulāmin ‘alīm(in).
Dia
(Ibrahim) menyimpan rasa takut terhadap mereka. Mereka berkata,
“Janganlah takut!” Mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (akan
kelahiran) seorang anak yang sangat berilmu (Ishaq).
Wa taraknā fīhā āyatal lil-lażīna yakhāfūnal-‘ażābal-alīm(a).
Kami meninggalkan suatu tanda (kebesaran-Nya702) di (negeri) itu bagi orang-orang yang takut pada azab yang pedih.
Catatan Kaki
702) Menurut sebagian mufasir, yang dimaksud dengan tanda kebesaran-Nya adalah batu-batu bertumpuk-tumpuk yang digunakan untuk membinasakan kaum Lut. Ada pula yang mengatakan bahwayangdimaksudadalahsebuah telaga yang airnya hitam dan berbau busuk.
Wa fī ṡamūda iż qīla lahum tamatta‘ū ḥattā ḥīn(in).
(Begitu
pula Kami meninggalkan) pada (kaum) Samud (tanda-tanda kekuasaan Allah)
ketika dikatakan kepada mereka, “Bersenang-senanglah kamu sampai waktu
yang ditentukan!”
Fa firrū ilallāh(i), innī lakum minhu nażīrum mubīn(un).
Maka,
(katakanlah kepada mereka, wahai Nabi Muhammad,) “Bersegeralah kembali
(taat) kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan
yang jelas dari-Nya untukmu.
Fa inna lil-lażīna ẓalamū żanūbam miṡla żanūbi aṣḥābihim falā yasta‘jilūn(i).
Sesungguhnya
orang-orang yang zalim mendapatkan bagian (azab) seperti bagian
teman-teman mereka (dahulu). Maka, janganlah mereka meminta kepada-Ku
untuk menyegerakan(-nya).