Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin(u), wa huwa bikulli syai'in ‘alīm(un).
Dialah Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Zahir, dan Maha Batin.709) Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Catatan Kaki
709)Maha Awal berarti telah ada sebelum segala sesuatu ada sehingga tidak ada yang mendahului-Nya; Maha Akhir berarti akan hidup selamanya setelah segala sesuatu musnah; Maha Zahir berarti wujud-Nya begitu nyata, baik melalui perenungan atas alam semesta yang Dia ciptakan maupunmelalui pembuktian logika dan rasa; dan Maha Batin berarti bahwa zat dan hakikat-Nya tidak bisa dijangkau, baik dengan mata, akal, maupun khayal.
Huwal-lażī
khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā
‘alal-‘arsy(i), ya‘lamu mā yaliju fil-arḍi wa mā yakhruju minhā wa mā
yanzilu minas-samā'i wa mā ya‘ruju fīhā, wa huwa ma‘akum aina mā kuntum,
wallāhu bimā ta‘malūna baṣīr(un).
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian, Dia
bersemayam di atas ʻArasy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi
dan apa yang keluar darinya serta apa yang turun dari langit dan apa
yang naik ke sana.710) Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Catatan Kaki
710)Yang dimaksud dengan yang naik, antara lain, adalah amal-amal dan doa-doa hamba-Nya.
Āminū
billāhi wa rasūlihī wa anfiqū mimmā ja‘alakum mustakhlafīna fīh(i),
fal-lażīna āmanū minkum wa anfaqū lahum ajrun kabīr(un).
Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya serta infakkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari apa yang Dia (titipkan kepadamu dan) telah
menjadikanmu berwenang dalam (penggunaan)-nya. Lalu, orang-orang yang
beriman di antaramu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah)
memperoleh pahala yang sangat besar.
Wa mā lakum lā tu'minūna billāh(i), war-rasūlu yad‘ūkum litu'minū birabbikum wa qad akhaża mīṡāqakum in kuntum mu'minīn(a).
Mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajakmu
beriman kepada Tuhanmu? Sungguh, Dia telah mengambil janji (setia)-mu
jika kamu adalah orang-orang mukmin.
Dialah
yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya
(Nabi Muhammad) untuk mengeluarkanmu dari kegelapan kepada cahaya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang
kepadamu.
Wa
mā lakum allā tunfiqū fī sabīlillāhi wa lillāhi mīrāṡus-samāwāti
wal-arḍ(i), lā yastawī minkum man anfaqa min qablil-fatḥi wa qātal(a),
ulā'ika a‘ẓamu darajatam minal-lażīna anfaqū mim ba‘du wa qātalū, wa
kullaw wa‘adallāhul-ḥusnā, wallāhu bimā ta‘malūna khabīr(un).
Mengapa kamu tidak menginfakkan (hartamu) di jalan Allah, padahal milik
Allah semua pusaka langit dan bumi? Tidak sama orang yang menginfakkan
(hartanya di jalan Allah) di antara kamu dan berperang sebelum
penaklukan (Makkah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang
yang menginfakkan (hartanya) dan berperang setelah itu. Allah
menjanjikan (balasan) yang baik kepada mereka masing-masing. Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Man żal-lażī yuqriḍullāha qarḍan ḥasanan fa yuḍā‘ifahū lahū wa lahū ajrun karīm(un).
Siapakah yang (mau) memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang
baik? Dia akan melipatgandakan (pahala) untuknya, dan baginya
(diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).
Yauma
taral-mu'minīna wal-mu'mināti yas‘ā nūruhum baina aidīhim wa
bi'aimānihim busyrākumul-yauma jannātun tajrī min taḥtihal-anhāru
khālidīna fīhā, żālika huwal-fauzul-‘aẓīm(u).
Pada
hari engkau akan melihat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan,
cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.
(Dikatakan kepada mereka,) “Pada hari ini ada berita gembira untukmu,
(yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (dan) mereka kekal
di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang sangat agung.”
Yauma
yaqūlul-munāfiqūna wal-munāfiqātu lil-lażīna āmanunẓurūnā naqtabis min
nūrikum, qīlarji‘ū warā'akum faltamisū nūrā(n), faḍuriba bainahum
bisūril lahū bāb(un), bāṭinuhū fīhir-raḥmatu wa ẓāhiruhū min
qibalihil-‘ażāb(u).
Pada hari (itu juga) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin
mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, “Kembalilah kamu ke
belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu, di antara mereka
dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat
dan di luarnya ada azab.
Yunādūnahum
alam nakum ma‘akum, qālū balā wa lākinnakum fatantum anfusakum wa
tarabbaṣtum wartabtum wa garratkumul-amāniyyu ḥattā jā'a amrullāhi wa
garrakum billāhil-garūr(u).
Orang-orang (munafik) memanggil mereka (orang-orang beriman), “Bukankah
kami dahulu bersama kamu?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kamu
mencelakakan dirimu sendiri (dengan kemunafikan), menunggu-nunggu
(kebinasaan kami), meragukan (ajaran Islam), dan ditipu oleh angan-angan
kosong sampai datang ketetapan Allah. (Setan) penipu memperdayakanmu
(sehingga kamu lalai) terhadap Allah.
Fal-yauma lā yu'khażu minkum fidyatuw wa lā minal-lażīna kafarū, ma'wākumun-nār(u), hiya maulākum, wa bi'sal-maṣīr(u).
Pada
hari ini tidak akan diterima tebusan darimu maupun dari orang-orang
yang kufur. Tempatmu adalah neraka. Ia adalah tempat berlindungmu dan
seburuk-buruk tempat kembali.”
Alam
ya'ni lil-lażīna āmanū an takhsya‘a qulūbuhum liżikrillāhi wa mā nazala
minal-ḥaqq(i), wa lā yakūnū kal-lażīna ūtul-kitāba min qablu faṭāla
‘alaihimul-amadu faqasat qulūbuhum, wa kaṡīrum minhum fāsiqūn(a).
Apakah belum tiba waktunya bagi orang-orang yang beriman agar hati
mereka khusyuk mengingat Allah dan apa yang turun dari kebenaran
(Al-Qur’an). Janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah
menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang
sehingga hati mereka menjadi keras. Banyak di antara mereka adalah
orang-orang fasik.
I‘lamū annallāha yuḥyil-arḍa ba‘da mautihā, qad bayyannā lakumul-āyāti la‘allakum ta‘qilūn(a).
Ketahuilah
bahwa Allah menghidupkan bumi setelah matinya (kering). Sungguh, telah
Kami jelaskan kepadamu tanda-tanda (kebesaran Kami) agar kamu mengerti.
Innal-muṣṣaddiqīna wal-muṣṣaddiqāti wa aqraḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā‘afu lahum wa lahum ajrun karīm(un).
Sesungguhnya
orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan
meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan
(balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat
mulia (surga).
Wal-lażīna
āmanū billāhi wa rasūlihī ulā'ika humuṣ-ṣiddīqūn(a), wasy-syuhadā'u
‘inda rabbihim, lahum ajruhum wa nūruhum, wal-lażīna kafarū wa każżabū
bi'āyātinā ulā'ika aṣḥābul-jaḥīm(i).
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya mereka itulah
aṣ-ṣiddīqūn (yang sangat kukuh dalam kebenaran dan pembenarannya) dan
syuhadā’ (orang-orang yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya) di
sisi Tuhan mereka. Mereka mendapatkan pahala dan cahaya (dari Tuhan)
mereka. Adapun orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami
itulah penghuni (neraka) Jahim.
I‘lamū
annamal-ḥayātud-dun-yā la‘ibuw wa lahwuw wa zīnatuw wa tafākhurum
bainakum wa takāṡurun fil-amwāli wal-aulād(i), kamaṡali gaiṡin
a‘jabal-kuffāra nabātuhū ṡumma yahīju fatarāhu muṣfarran ṡumma yakūnu
ḥuṭāmā(n), wa fil-ākhirati ‘ażābun syadīd(un), wa magfiratum minallāhi
wa riḍwān(un), wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā‘ul-gurūr(i).
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan,
perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta
berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya
adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu
mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab
yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia
(bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Sābiqū
ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin ‘arḍuhā ka‘arḍis-samā'i
wal-arḍ(i), u‘iddat lil-lażīna āmanū billāhi wa rasūlih(ī), żālika
faḍlullāhi yu'tīhi may yasyā'(u), wallāhu żul-faḍlil-‘aẓīm(i).
Berlombalah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang lebarnya
(luasnya) selebar langit dan bumi, yang telah disediakan bagi
orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Itulah karunia
Allah yang dianugerahkan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah
adalah Pemilik karunia yang agung.
Mā aṣāba mim muṣībatin fil-arḍi wa lā fī anfusikum illā fī kitābim min qabli an nabra'ahā, inna żālika ‘alallāhi yasīr(un).
Tidak
ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang
menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauhulmahfuz)
sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.
(Yang
demikian itu kami tetapkan) agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang
luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong
lagi membanggakan diri.
Allażīna yabkhalūna wa ya'murūnan-nāsa bil-bukhl(i), wa may yatawalla fa'innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd(u).
(Mereka
itu adalah) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain (berbuat)
kikir. Siapa yang berpaling (dari perintah Allah), sesungguhnya Allah,
Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Laqad
arsalnā rusulanā bil-bayyināti wa anzalnā ma‘ahumul-kitāba wal-mīzāna
liyaqūman-nāsu bil-qisṭ(i), wa anzalnal-ḥadīda fīhi ba'sun syadīduw wa
manāfi‘u lin-nāsi wa liya‘lamallāhu may yanṣuruhū wa rusulahū
bil-gaib(i), innallāha qawiyyun ‘azīz(un).
Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan
bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan
neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Kami menurunkan besi
yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar
Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya
walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi
Maha Perkasa.
Wa
laqad arsalnā nūḥaw wa ibrāhīma wa ja‘alnā fī żurriyyatihiman-nubuwwata
wal-kitāba fa minhum muhtad(in), wa kaṡīrum minhum fāsiqūn(a).
Sungguh,
Kami benar-benar telah mengutus Nuh dan Ibrahim serta Kami memberikan
kenabian dan kitab (wahyu) kepada keturunan keduanya. Di antara mereka
ada yang menerima petunjuk dan banyak pula di antara mereka yang fasik.
Ṡumma
qaffainā ‘alā āṡārihim birusulinā wa qaffainā bi‘īsabni maryama wa
ātaināhul-injīl(a), wa ja‘alnā fī qulūbil-lażīnattaba‘ūhu ra'fataw wa
raḥmah(tan), wa rahbāniyyatanibtada‘ūhā mā katabnā ‘alaihim illabtigā'a
riḍwānillāhi famā ra‘auhā ḥaqqa ri‘āyatihā, fa'ātainal-lażīna āmanū
minhum ajrahum, wa kaṡīrum minhum fāsiqūn(a).
Kemudian, Kami meneruskan jejak mereka dengan (mengutus) rasul-rasul
Kami dan Kami meneruskan (pula dengan mengutus) Isa putra Maryam serta
Kami memberikan Injil kepadanya. Kami menjadikan kesantunan dan kasih
sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya. Mereka mengada-adakan
rahbaniah (berlebih-lebihan dalam beribadah). Padahal, Kami tidak
mewajibkannya kepada mereka. Akan tetapi, (mereka mengada-adakannya
dengan tujuan) mencari keridaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya
dengan sebaik-baiknya. Maka, kepada orang-orang yang beriman di antara
mereka Kami berikan pahalanya dan di antara mereka banyak yang fasik.
Yā
ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa āminū birasūlihī yu'tikum kiflaini
mir raḥmatihī wa yaj‘al lakum nūran tamsyūna bihī wa yagfir lakum,
wallāhu gafūrur raḥīm(un).
Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah
kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad), niscaya Allah menganugerahkan kepadamu
dua bagian dari rahmat-Nya dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan
cahaya itu kamu berjalan serta Dia mengampunimu. Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Li'allā
ya‘lama ahlul-kitābi allā yaqdirūna ‘alā syai'im min faḍlillāhi wa
annal-faḍla biyadillāhi yu'tīhi may yasyā'(u), wallāhu
żul-faḍlil-‘aẓīm(i).
(Allah menganugerahkan itu) agar Ahlulkitab (yang tidak beriman kepada
Nabi Muhammad) mengetahui bahwa mereka sedikit pun tidak akan mendapat
karunia Allah dan bahwa karunia itu ada di tangan Allah. Dia
menganugerahkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Pemilik
karunia yang agung.
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran