Huwal-lażī
akhrajal-lażīna kafarū min ahlil-kitābi min diyārihim
li'awwalil-ḥasyr(i), mā ẓanantum ay yakhrujū wa ẓannū annahum
māni‘atuhum ḥuṣūnuhum minallāhi fa atāhumullāhu min ḥaiṡu lam
yaḥtasibū wa qażafa fī qulūbihimur-ru‘ba yukhribūna buyūtahum bi'aidīhim
wa aidil-mu'minīn(a), fa‘tabirū yā ulil-abṣār(i).
Dialah
yang mengeluarkan orang-orang yang kufur di antara Ahlulkitab (Yahudi
Bani Nadir) dari kampung halaman mereka pada saat pengusiran yang
pertama. Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar. Mereka pun yakin
bahwa benteng-benteng mereka akan dapat menjaganya dari (azab) Allah.
Maka, (azab) Allah datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka
sangka. Dia menanamkan rasa takut di dalam hati mereka sehingga mereka
menghancurkan rumah-rumahnya dengan tangannya sendiri dan tangan
orang-orang mukmin. Maka, ambillah pelajaran (dari kejadian itu), wahai
orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati).
Wa lau lā an kataballāhu ‘alaihimul-jalā'a la‘ażżabahum fid-dun-yā, wa lahum fil-ākhirati ‘ażābun-nār(i).
Sekiranya
tidak karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka, Dia
pasti mengazab mereka di dunia. Di akhirat mereka akan mendapat azab
neraka.
Żālika bi'annahum syāqqullāha wa rasūlah(ū), wa may yusyāqqillāha fa'innallāha syadīdul-‘iqāb(i).
Hal
yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah menentang Allah dan
Rasul-Nya. Siapa yang menentang Allah, sesungguhnya Allah sangat keras
hukuman-Nya.
Mā qaṭa‘tum mil līnatin au taraktumūhā qā'imatan ‘alā uṣūlihā fa bi'iżnillāhi wa liyukhziyal-fāsiqīn(a).
Apa
yang kamu tebang di antara pohon kurma (milik Yahudi Bani Nadir) atau
yang kamu biarkan berdiri di atas pokoknya, (itu terjadi) dengan izin
Allah dan (juga) karena Dia hendak menghinakan orang-orang fasik.
Wa
mā afā'allāhu ‘alā rasūlihī minhum famā aujaftum ‘alaihi min khailiw wa
lā rikābiw wa lākinnallāha yusalliṭu rusulahū ‘alā may yasyā'(u),
wallāhu ‘alā kulli syai'in qadīr(un).
Apa saja (harta yang diperoleh tanpa peperangan)712)
yang dianugerahkan Allah kepada Rasul-Nya dari mereka tidak (perlu)
kamu memacu kuda atau unta (untuk mendapatkannya). Akan tetapi, Allah
memberikan kekuasaan kepada rasul-rasul-Nya terhadap siapa yang Dia
kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Catatan Kaki
712) Harta rampasan yang diperoleh dari musuh tanpa melalui pertempuran disebut fai’, sedangkan yang diperoleh melalui pertempuran disebut ganimah. Pembagian harta fai’ dijelaskan pada ayat 7 surah ini, sedangkan pembagian ganimah dijelaskan pada surah al-Anfāl (8): 41.
Mā
afā'allāhu ‘alā rasūlihī min ahlil-qurā fa lillāhi wa lir-rasūli wa
liżil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīni wabnis-sabīl(i), kailā yakūna
dūlatam bainal-agniyā'i minkum, wa mā ātākumur-rasūlu fa khużūhu wa mā
nahākum ‘anhu fantahū, wattaqullāh(a), innallāha syadīdul-‘iqāb(i).
Apa
saja (harta yang diperoleh tanpa peperangan) yang dianugerahkan Allah
kepada Rasul-Nya dari penduduk beberapa negeri adalah untuk Allah,
Rasul, kerabat (Rasul), anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam
perjalanan. (Demikian) agar harta itu tidak hanya beredar di antara
orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu
terimalah. Apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah. Bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
Lil-fuqarā'il-muhājirīnal-lażīna
ukhrijū min diyārihim wa amwālihim yabtagūna faḍlam minallāhi wa
riḍwānaw wa yanṣurūnallāha wa rasūlah(ū), ulā'ika humuṣ-ṣādiqūn(a).
(Harta
rampasan itu pula) untuk orang-orang fakir yang berhijrah, yaitu
orang-orang yang diusir dari kampung halamannya dan (meninggalkan) harta
bendanya demi mencari karunia dari Allah, keridaan(-Nya), serta (demi)
menolong (agama) Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang benar.
Wal-lażīna
tabawwa'ud-dāra wal-īmāna min qablihim yuḥibbūna man hājara ilaihim wa
lā yajidūna fī ṣudūrihim ḥājatam mimmā ūtū wa yu'ṡirūna ‘alā anfusihim
wa lau kāna bihim khaṣāṣah(tun), wa may yūqa syuḥḥa nafsihī fa ulā'ika
humul-mufliḥūn(a).
Orang-orang
(Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke
(tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya
terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan
(Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang
mendesak. Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang
yang beruntung.
Orang-orang
yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) berdoa, “Ya Tuhan
kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih
dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami
kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
Alam
tara ilal-lażīna nāfaqū yaqūlūna li'ikhwānihimul-lażīna kafarū min
ahlil-kitābi la'in ukhrijtum lanakhrujanna ma‘akum wa lā nuṭī‘u fīkum
aḥadan abadā(n), wa in qūtiltum lananṣurannakum, wallāhu yasyhadu
innahum lakāżibūn(a).
Tidakkah
engkau memperhatikan orang-orang munafik? Mereka berkata kepada
saudara-saudaranya yang kufur di antara Ahlulkitab, “Sungguh, jika kamu
diusir, kami pasti akan keluar bersamamu dan kami selamanya tidak akan
patuh kepada siapa pun demi kamu. Jika kamu diperangi, kami pasti
menolongmu.” Allah bersaksi bahwa mereka benar-benar para pendusta.
La'in
ukhrijū lā yakhrujūna ma‘ahum, wa la'in qūtilū lā yanṣurūnahum, wa
la'in naṣarūhum layuwallunnal-adbār(a), ṡumma lā yunṣarūn(a).
Jika
mereka benar-benar diusir, orang-orang (munafik) itu tidak akan keluar
bersama mereka. Jika mereka benar-benar diperangi, orang-orang (munafik)
itu tidak akan menolongnya. Kalaupun menolongnya, niscaya orang-orang
(munafik) itu akan berpaling (untuk lari) ke belakang, kemudian mereka
tidak akan ditolong.
Mereka
tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di
negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antar
sesama mereka sangat hebat. Kamu mengira bahwa mereka itu bersatu,
padahal hati mereka terpecah belah. Hal itu disebabkan mereka kaum yang
tidak berakal.
Kamaṡalil-lażīna min qablihim qarīban żāqū wabāla amrihim, wa lahum ‘ażābun alīm(un).
(Kaum
Yahudi itu) seperti orang-orang sebelumnya (musyrik Makkah) yang belum
lama berselang telah merasakan akibat buruk perbuatannya sendiri (di
dunia). Mereka akan mendapatkan azab yang pedih (di akhirat).
(Perumpamaan
bujukan orang-orang munafik kepada kaum Yahudi) seperti setan ketika
berkata kepada manusia, “Kufurlah kamu!” Ketika orang itu kufur, ia
berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri darimu karena sesungguhnya aku
takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.”
Fa kāna ‘āqibatahumā annahumā fin-nāri khālidaini fīhā, wa żālika jazā'uẓ-ẓālimīn(a).
Maka,
kesudahan bagi keduanya (setan dan manusia yang mengikutinya) bahwa
keduanya berada dalam neraka, kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi
orang-orang zalim.
Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.
Wa lā takūnū kal-lażīna nasullāha fa'ansāhum anfusahum, ulā'ika humul-fāsiqūn(a).
Janganlah
kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Dia menjadikan
mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.
Lau
anzalnā hāżal-qur'āna ‘alā jabalil lara'aitahū khāsyi‘am mutaṣaddi‘am
min khasy-yatillāh(i), wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi la‘allahum
yatafakkarūn(a).
Seandainya
Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah karena takut kepada Allah.
Perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka
berpikir.
Dialah
Allah Yang tidak ada tuhan selain Dia. Dia (adalah) Maha Raja, Yang
Maha Suci, Yang Maha Damai, Yang Maha Mengaruniakan keamanan, Maha
Mengawasi, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, dan Yang Memiliki segala
keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Huwallāhul-khāliqul-bāri'ul-muṣawwiru lahul-asmā'ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahū mā fis-samāwāti wal-arḍ(i), wa huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).
Dialah
Allah Yang Maha Pencipta, Yang Mewujudkan dari tiada, dan Yang
Membentuk rupa. Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit
dan di bumi senantiasa bertasbih kepada-Nya. Dialah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran