79. An-Nāzi‘āt (Yang Mencabut Dengan Keras) Makkiyah 46 Ayat النّٰزعٰت
Sponsored Post
1
وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ
Wan-nāzi‘āti garqā(n).
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang kafir) dengan keras,
2
وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ
Wan-nāsyiṭāti nasyṭā(n).
demi (malaikat) yang mencabut (nyawa orang mukmin) dengan lemah lembut,
3
وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ
Was-sābiḥāti sabḥā(n).
demi (malaikat) yang cepat (menunaikan tugasnya) dengan mudah,
4
فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ
Fas-sābiqāti sabqā(n).
(malaikat) yang bergegas (melaksanakan perintah Allah) dengan cepat,
5
فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ
Fal-mudabbirāti amrā(n).
dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia),744)
Catatan Kaki
744) Dalam ayat 1‒5 Allah bersumpah dengan malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari Kiamat. Sebagian mufasir berpendapat bahwa dalam ayat-ayat ini, kecuali ayat 5, Allah bersumpah dengan bintang-bintang.
6
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ
Yauma tarjufur-rājifah(tu).
(kamu benar-benar akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncang (alam semesta).
Mereka (di dunia) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan pada kehidupan yang semula?745)
Catatan Kaki
745) Setelah orang-orang kafir mendengar berita tentang adanya hari Kebangkitan setelah mati, mereka merasa heran dan mengejek karena menurut keyakinan mereka, hari Kebangkitan itu tidak ada. Itulah sebabnya mereka berkata demikian.
11
ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ
A'iżā kunnā ‘iẓāman nakhirah(tan).
Apabila kita telah menjadi tulang-belulang yang hancur, apakah kita (akan dibangkitkan juga)?”
12
قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ
Qālū tilka iżan karratun khāsirah(tun).
Mereka berkata, “Kalau demikian, itu suatu pengembalian yang merugikan.”
13
فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ
Fa innamā hiya zajratuw wāḥidah(tun).
(Jangan dianggap sulit,) pengembalian itu (dilakukan) hanyalah dengan sekali tiupan.
14
فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ
Fa iżā hum bis-sāhirah(ti).
Seketika itu, mereka hidup kembali di bumi (yang baru).
15
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ
Hal atāka ḥadīṡu mūsā.
Sudah sampaikah kepadamu (Nabi Muhammad) kisah Musa?